TUGAS SOFTSKILL
SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI
INTERNASIONAL
NAMA
: DEWI TRISNANINGRUM
NPM
: 22213305
KELAS
: 4EB02
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
2017
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Akuntansi adalah seni pencatatan
yang memainkan peran untuk menghasilkan informasi, yang berguna bagi pihak
internal maupun pihak eksternal. Tujuan dari akuntansi adalah menyediakan
informasi yang dapat digunakan oleh pengambil keputusan untuk membuat keputusan
ekonomi. Jika informasi tersebut dapat di andalkan maka sumber daya yang
terbatas dapat di alokasikan secara optimal dan efisien.
Akuntansi internasional memperluas
akuntansi yang bertujuan umum yang berorientasi nasional, dalam arti luas untuk
analisa komparatif internasional, Pengukuran dari isu-isu pelaporan
akuntansinya yang unik bagi transaksi-transaksi bisnis mulitnasional, kebutuhan
akuntansi bagi pasar-pasar keuangan internasional, dan harmonisasi keragaman
pelaporan keuangan melalui aktivitas-aktivitas politik, organisasi, profesi dan
pembuatan standar.
Globalisasi bisnis tampak dari perdagangan bebas antar Negara yang
mengakibatkan munculnya banyak perusahaan multinasional, hal ini berpengaruh
pula pada kebutuhan harmonisasi akan suatu standar yang berlaku kepada seluruh
dunia. Harmonisasi menyatakan proses dalam peningkatan kompatibilitas atau
kesesuaian praktik akuntansi terhadap penentuan batasan-batasan besar
praktik-praktik yang beragam. Adanya upaya harmonisasi tersebut diharapkan
nantinya akan mampu menyelaraskan perbedaan dan memperlancar jalannya bisnis
global.
Konvergensi dalam standar akuntansi dan dalam konteks standar internasional
berarti nantinya ditujukan hanya akan ada satu standar. Satu standar itulah
yang kemudian berlaku menggantikan standar yang tadinya dibuat dan dipakai oleh
negara itu sendiri. Sebelum ada konvergensi standar biasanya terdapat perbedaan
antara standar yang dibuat dan dipakai di negara tersebut dengan standar yang
berlaku umum.
B.
Akuntansi Internasional
Akuntansi internasional adalah akuntansi yang memfokuskan
issues/masalah-masalah yang berhubungan dengan perusahaan yang menjalankan bisnis
internasional, juga mencakup studi tentang standar dan praktek akuntansi di
seluruh Negara di dunia serta membandingkan standar dengan praktek akuntansi
tersebut pada masing-masing Negara.
Menurut Iqbal, Melcher dan
Elmallah (1997:18) mendefinisikan akuntansi internasional sebagai akuntansi
untuk transaksi antar negara, perbandingan prinsip-prinsip akuntansi di
negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh
dunia. Suatu perusahaan mulai terlibat
dengan akuntansi internasional adalah pada saat mendapatkan kesempatan
melakukan transaksi ekspor atau impor. Akuntansi harus berkembang agar
mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan di
perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis.
C.
Tujuan dibentuknya akuntansi internasional
Tujuan di bentuknya Akuntansi
Internasional adalah untuk meningkatkan daya banding laporan keuangan terutama
bagi perusahaan multinasional yang beroperasi di berbagai belahan dunia. Adapun
alasan-alasan yang mempengaruhi perusahaan melakukan bisnis internasional
adalah:
1. Memperluas
pemasaran atau penjualan
Hal
ini terjadi sebab mungkin saja sebuah perusahaan mempunyai kapasitas produksi
berlebih dan tidak ada lagi peluang memasarkan dan menjual produk di Negara
tempat perusahaan tersebut berada.
2. Memperoleh
akses bahan baku dan faktor-faktor produksi lain
Perusahaan
yang bergerak dibidang pertambangan dan agricultural harus mencari Negara
dimana sumber daya alam atau iklim memungkinkan perusahaan tersebut menjalankan
aktivitasnya.
3. Mendapatkan
akses pengetahuan, khususnya teknologi
Akses
teknologi sangat diperlukan karena dengan dikuasainya teknologi ini akan
meningkatkan daya saing perusahaan dalam kompetisi di pasar global. Beberapa
cara yang bisa ditempuh oleh perusahaan dalam menjalankan bisnis internasional
adalah: 1) Ekspor dan impor, 2) Kontrak manajemen, 3) Pemakaian lisensi dan 4)
investasi.
D.
Standar Akuntansi Internasional
Standar Akuntansi adalah regulasi
aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan
laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan atau formulasi
standar akuntansi.
Ada
beberapa alasan mengapa standar akuntansi diperlukan, antara lain:
1.
Dikebanyakan negara hukuman atas
ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi cenderung lemah dan tidak efektif.
2.
Perusahaan boleh melaporkan
informasi lebih banyak daripada yang diharuskan secara suka rela.
3.
Beberapa negara memperbolehkan
perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan melakukanya operasi
dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasil.
Dapat dikatakan standar akuntansi
merupakan hasil dari penetapan standar, meskipun praktiknya tidak sesuai dengan
standar. IFRS (International Financial Report Standar) merupakan
standar akuntansi internasional yang di didirikan oleh Internasional Accounting
Standard Board (IASB).
Standar
akuntansi internasional disusun oleh organisasi dunia yaitu:
1.
Badan standar akuntansi
internasional (IASB)
2.
Komisi masyarakat eropa (EC)
3.
Organisasi internasional pasar modal
(IOSOC)
4.
Federasi akuntansi internasional
(IFAC)
IFRS adalah suatu upaya untuk
memperkuat arsitektur keuangan global dan mencari solusi jangka jangka panjang
terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan. Standar akuntansi keuangan
nasional saat ini sedang dalam proses secara bertahap menuju konvergensi secara
penuh dengan IFRS yang dikeluarkan oleh IASB. Selain peran regulator, AEI punya
kepentingan sebagai asosiasi harus memberdayakan anggotanya supaya investor di
luar negeri bisa melihat acuan yang sama kalau kita sudah beradaptasi ke IFRS.
Tentang tujuan penerapan IFRS adalah memastikan bahwa penyusunan laporan keuangan
interim perusahaan untuk periode-periode yang dimasukkan dalam laporan keuangan
tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang terdiri dari:
1.
Memastikan bahwa laporan keuangan
internal perusahaan mengandung informasi berkualitas tinggi
2.
Tranparansi bagi para pengguna dan
dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan
3.
Dapat dihasilkan dengan biaya yang
tidak melebihi manfaat untuk para pengguna
4.
Meningkatkan investasi
Manfaat
dari adanya suatu standar global:
1.
Pasar modal menjadi global dan modal
investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Stadart
pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh
dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi lokal.
2.
Investor dapat membuat keputusan
yang lebih baik.
3.
Perusahaan-perusahaan dapat
memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai merger dan akuisisi.
4.
Gagasan terbaik yang timbul dari
aktivitas pembuatan standard dapat disebarkan dalam mengembangkan standar
global yang berkualitas tertinggi.
PEMBAHASAN
A.
Perkembangan akuntansi internasional
Ada 8 (delapan) faktor yang mempengaruhi perkembangan
akuntansi internasional. Antara lain sebagai berikut :
1. Sistem pendanaan
Di
Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, seperti Amerika Serikat dan
Inggris, akuntansi memiliki fokus atau seberapa baik manajemen menjalankan
perusahaan (profitabilitas) dan dirancang untuk membantu investor menganalisis
arus kas masa depandan risiko terkait. Pengungkapan dilakukan sangat lengkap
untuk memenuhi ketentuan kepemilikan public yang luas. Sebaliknya, dalam sistem
berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi
memiliki focus pada perlindungan kreditor melalui pengukurang akuntansi yang
konservatif dalam meminimumkan pembayaran dividen dan menjaga pendanaan yang
mencukupi dalam rangka perlindungan bagi para peminjam. Oleh karena lembaga
keuangan memilki akses langsung terhadap informasi apa saja yang diinginkan,
pengungkapan publik yang luas dianggap tidak perlu. Contohnya adalah Jepang dan
Swiss.
2. Sistem hukum
Sistem
hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga berinteraksi. Dunia barat
memiliki dua orientasi dasar: kodifikasi hukum (sipil) dan hukum umum (kasus).
Kodifikasi hukum utamanya diambil dari hukum Romawi dank ode Napoleon. Dalam
Negara-negara yang menganut sistem kodifikasi hukum Latin-Romawi, hukum
merupakan suatu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur.
Kodifikasi standar dan prosedur akuntansi merupakan hal yang wajar dan sesuai
di sana. Dengan demikian, di Negara-negara yang menganut kodifikasi hukum,
aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap
dan mencakupi banyak prosedur. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar
kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode
lengkap. Tentu saja, terdapat hukum dasar, tetapi cenderung tidak terlalu
detail dan lebih fleksibel bila dibandingkan dengan sistem kodifikasi umum. Hal
ini mendorong usaha coba-coba dan memungkinkan penerapan pertimbangan. Hukum
umum diambil dari kasus hukum Inggris. Pada kebanyakan Negara hukum umum,
aturan akuntansi ditetapkan oleh organisasi professional sector swasta. Hal ini
memungkinkan aturan akuntansi menjadi lebih adaptif dan inovatif. Kecuali untuk
ketentuan dasar yang luas, kebanyakan aturan akuntansi tidak digabungkan secara
langsung ke dalam hukum dasar. Kodifikasi hukum (kode hukum) cenderung terpaku
pada muatan (isi) ekonominya.
3. Perpajakan
Di
kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar akuntansi
karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk
mengklaimnya dalam keperluan pajak. Dengan kata lain, pajak keuangan dan pajak
akuntansi adalah sama. Dalam kasus ini, sebagai contoh adalah kasus yang
terjadi di Jerman dan Swedia. Di Negara lain seperti Belanda, akuntansi
keuangan dan pajak berbeda: laba kena pajak pada dasarnya adalah laba akuntansi
keuangan yang disesuaikan terhadap perbedaan-perbedaan dalam hukum pajak. Tentu
saja, ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak
mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu. Penilaian persediaan menurut
Masuk Terakhir Keluar Pertama (last-in, first-out- LIFO) di Amerika Serikat
merupakan suatu contoh.
4. Ikatan politik dan Ekonomi
Ide
dan teknologi akuntansi dialihkan melaui penakhlukan, perdagangan dan kekuatan
sejenis. Sistem pencatatan berpasangan (double-entry) yang berawal di Italia
pada tahun 1400-an secara perlahan-lahan menyebar luas di Eropa bersamaan
dengan gagasan-gagasan pembaruan (rannaissance) lainnya. Kolonialisme Inggris
mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaan Inggris.
Pendudukan Jerman selama perang dunia II menyebabkan Perancis menerapkan Plan
Comptable. Amerika Serikat memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya AS di
Jepang setelah berakhirnya perang dunia II. Banyak Negara-negara berkembang
menggunakan sistem akuntansi yang dikembangkan di tempat lain, (seperti
Negara-negara Eropa Timur sekarang meniru sistem akuntansi menurut aturan Uni
Eropa (EU).
5. Inflasi
Inflasi
mengaburkan biaya historis akuntansi melalui penurunan berlebihan terhadap nilai-nilai
asset dan beban-beban terkait, sementara di sisi lain melakukan peningkatan
berlebihan terhadap pendapatan. Negara-negara dengan inflasi tinggi seringkali
menuntut perusahaan-perusahaan melakukan berbagai perubahan harga ke dalam
perhitungan keuangan mereka. Meksiko dan beberapa Negara Amerika Selatan
menggunakan akuntansi tingkat umum karena pengalaman mereka dengan
hiperinflasi. Pada akhir tahun 1970-an, sehubungan dengan tingkat inflasi yang
tidak biasanya tinggi, AS dan Inggris melakukan eksperimen dengan pelaporan
pengaruh perubahan harga.
6. Tingkat perkembangan ekonomi
Faktor
ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu
perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama. Pada gilirannya, jenis
transaksi menentukan masalah akuntansi yang dihadapi. Sebagai contoh,
kompensasi eksekutif perusahaan berbasis saham atau sekuritisasi asset
merupakan sesuatu yang jarang terjadi dalam perekonomian dengan pasar modal
yang kurang berkembang. Saat ini, banyak perekonomian industry berubah menjadi
perekonomian jasa. Masalah akuntansi seperti penilaian asset tetap dan
pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam sector manufaktur menjadi
semakin kurang penting. Tantangan-tantangan akuntansi yang baru, seperti
penilaian asset tidak berwujud dan sumber daya manusia semakin berkembang.
7. Tingkat pendidikan
Standar
dan praktik akuntansi yang sangat rumit (sophisticated) akan menjadi tidak
berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Sebagai contoh pelaporan teknis
yang kompleks mengenai varian perilaku biaya tidak akan berarti apa-apa,
kecuali para pembaca memahami akuntansi biaya. Pengungkapan mengenai resiko
efek derivative tidak akan informative kecuali jika dibaca oleh pihak yang
berkompeten. Pendidikan akuntansi yang professional sulit dicapai jika taraf
pendidikan di suatu Negara secara umum juga rendah. Meksiko adalah salah satu
contoh Negara di mana permasalahan ini telah berhasil ditanggulangi. Pada
situasi lainnya, sebuah Negara harus mengimpor tenaga pelatihan atau mengirim
warganya ke Negara lain untuk memperoleh kualifikasi yang layak. Hal terakhir
inilah yang saat ini sedang diterapkan oleh Cina. kebanyakan negara-negara
Eropa Kontinental dan Jepang memiliki sistem kodifikasi hukum dan bergantung
pada perbankan atau pemerintah untuk memperoleh kebanyakan pendanaan. Aturan
akuntansi di sana pada umumnya sesuai dengan hukum pajak. Sangatlah sulit untuk
menentukan mana yang penyebab dan mana yang akibat. Jenis sistem hukum mungkin
terlebih dahulu mempengaruhi sistem keuangan di suatu Negara. Sistem hukum umum
menekankan hak pemegang saham dan menawarkan perlindungan investor yang lebih
baik dibandingkan kodifikasi hukum. Hasilnya adalah pasar ekuitas yang kuat
berkembang di Negara-negara hukum dan pasar ekuitas yang lemah berkembang di
Negara-negara yang menganut kodifikasi hukum. Perpajakan merupakan fungsi
akuntansi yang penting di setiap Negara yang mengenakan pajak penghasilan
perusahaan. Apakah pajak mendominasi orientasi akuntansi bergantung pada apakah
akuntansi memiliki tujuan kompetisi, yaitu memberikan informasi kepada pemegang
saham luar. (Akuntansi Pajak tidak cocok untuk tujuan ini). dengan demikian,
jika hukum umum menghasilkan pasar ekuitas yang kuat, perpajakan tidak akan
mendominasi.
8. Budaya
Di
sini budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat.
Variable budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu Negara (seperti
sistem hukum). Hofstede mendasari empat dimensi budaya nasional (nilai social):
(1) individualise, (2) jarak kekuasaan, (3) penghindaran ketidakpastian, dan
(4) maskulinitas.
B.
Klasifikasi akuntansi internasional
Klasifikasi
merupakan dasar untuk memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana sistem
akuntansi nasional berbeda-beda. Kita juga dapat menganalisis apakah
sistem-sistem tersebut cenderung menyatu atau berbeda. Tujuan klasifikasi
adalah untuk mengelompokkan sistem akuntansi keuangan menurut karakteristik
khususnya. Klasifikasi mengungkapkan struktur dasar di mana anggota-anggota
kelompok memiliki kesamaan dan apa yang membedakan kelompok-kelompok yang
beraneka ragam satu sama lain.
Terdapat 2 pendekatan untuk
klasifikasi sistem akuntansi yaitu:
1.
Pendekatan
Deduktif
Berkaitan dengan pendekatan deduktif
ini ada empat pendekatan dalam perkembangan akuntansi:
a) Macroeconomic Pattern: Dalam pendekatan ini bisa dilihat
bahwa ternyata akuntansi untuk bisnis berhubungan erat dengan kebijakan
perekonomian nasional. Tujuan perusahaan biasanya mengikuti kebijakan
ekonomi nasional. Beberapa Negara yang memakai pendekatan ini adalah
Swedia, Prancis, dan Jerman.
b) Microeconomic Pattern: Dalam pendekatan ini akuntansi
dipandang sebagai cabang ekonomi bisnis. Konsep akuntansi merupakan derivasi
dari analisa ekonomi. Konsep utamanya adalah bagaimana mempertahankan
investasi modal dalam sebuah entitas bisnis.
c) Independent Discipline Approach: Akuntansi dipandang sebagai fungsi
jasa dan diderivasikan dari praktek bisnis. Negara Amerika dan Inggris menganut
pendekatan ini.
d) Uniform Accounting Approach: Akuntansi dipandang sebagai alat
yang efisien untuk administrasi dan control. Dalam hal ini akuntansi digunakan
untuk mempermudah penggunaan dan menyeragamkan baik pengukuran, pengungkapan
dan penyajian serta sebagai alat control untuk semua tipe bisnis dan pemakai,
termasuk manager, pemerintah dan otoritas perpajakan.
Klasifikasi
yang dilakukan G. G. Mueller yang dimuat dalam The International
Journal of Accounting (Spring 1968) yang menggunakan penilaian perkembangan
ekonomi, kompleksitas bisnis, situasi social politik serta sistem hukum,
membagi Negara-negara ke dalam 10 kelompok berdasarkan sistem akuntansi yaitu:
1) Amerika Serikat / Kanada / Belanda,
2) Negara-negara persemakmuran Inggris
3) Jerman / Jepang,
4) Daratan Eropa (Tidak termasuk Jerman
Barat, Belanda dan Skandinavia),
5) Skandinavia,
6) Israil / Meksiko,
7) Amerika Selatan,
8) Negara Berkembang,
9) Afrika (tidak termasuk Afrika
Selatan),dan
10) Negara-negara
Komunis.
2.
Pendekatan
Induktif
Sementara
Nair dan Frank dalam The Accounting Review (Juli 1980) membagi
Negara-negara ke dalam 5 Group besar yaitu
1) model persemakmuran Inggris,
2) model Amerika Latin / Eropa Selatan,
3) model Eropa Utara dan Tengah,
4) model Amerika Serikat dan
5) Chili berdasarkan perbedaan
dalam praktek pengungkapan dan penyajian.
Nair
dan Frank juga menilai tingkat hubungan pengelompokkan Negara-negara tersebut
dengan sejumlah variable seperti bahasa, struktur ekonomi dan perdagangan.
Ternyata terdapat perbedaan antara pengungkapan dan pengukuran di masing-masing
kelompok Negara tersebut.
Sementara
Nobes dalam Journal of Business Finance and Accounting (Spring 1983)
mengidentifikasi faktor-faktor yang membedakan sistem akuntansi yaitu:
1) Tipe pemakai laporan keuangan yang
dipublikasikan,
2) Tingkat kepastian hukum,
3) Peraturan pajak dalam pengukuran,
4) Tingkat konservatisme,
5) Tingkat keketatan penerapan dalam
historical cost,
6) Penyesuaian replacement cost,
7) Praktek konsolidasi,
8) Kemampuan untuk memperoleh provisi,
dan
9)
Keseragaman antar perusahaan dalam
menerapkan peraturan.
Ada
perbedaan akuntansi internasional dengan akuntansi lainnya, terletak pada
:
1.
Pelaporan untuk MNC/MNE (Multi National Corporation)
2.
Batas negara
3.
Pelaporan untuk pihak lain di negara yang berbeda
4.
Perpajakan Internasional
5.
Transaksi Internasional
C. Analisis Laporan Keuangan Internasional
Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh
pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil
operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk
menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan
kinerja perusahaan pada masa mendatang.
Analisa rasio keuangan adalah perbandingan antara
dua/kelompok data laporan keuangan dalam satu periode tertentu, data tersebut
bisa antar data dari neraca dan data laporan laba rugi. Tujuannya adalah
memberi gambaran kelemahan dan kemampuan financial perusahaan dari tahun
ketahun.
Jenis-jenis analisa rasio keuangan adalah:
1.
Rasio
Likuiditas
Rasio ini berguna untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Ada 3
(tiga) macam rasio likuiditas yang digunakan, yaitu :
a)
Current Ratio
b)
Acid Test Ratio
c)
Cash Position Ratio
2.
Rasio Solvabilitas
Rasio ini berguna untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban-kewajibannya (hutang
jangka pendek dan hutang jangka panjang). Ada 4 (empat) rasio solvabilitas yang
digunakan. yaitu :
a)
Total Debt To Equity Ratio
b)
Total Debt To Total Assets Ratio
c)
Long Term Debt To Equity
d)
Long Term Debt To Total Assets
3.
Rasio Profitabilitas
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba dalam suatu periode tertentu. Ada 4 (empat rasio
profitabilitas yang digunakan, yaitu :
a)
Return On Equity (ROE)
b)
Return On Assets (ROA)
c)
Net Profit Margin
d)
Gross
Profit Margin
Tujuan
analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini
dan masa lalu dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Terdapat
dua alat penting dalam melakukan analisis keuangan :
·
Analisis Rasio
Analisis ini mencakup perbandingan rasio antara suatu
perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, perbandingan rasio
suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode fiscal yang lain dan atau
perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku.
·
Analisis Arus Kas
Analisis ini berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan
informasi mengenai arus kas masuk dan keluar perusahaan, yang diklasifikasikan
menjadi aktifitas operasi, investasi dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai
aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodic. Misalkan, apakah
perusahaan telah menghasilkan arus kas yang positif dari operasinya.
Ø
Analisis Rasio
Ada
tiga masalah yang harus dibahas ketika melakukan analisis rasio dalam
lingkungan internasional.
1)
Apakah perbedaan lintas Negara dalam
prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam angka-angka
laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari Negara yang berbeda?
2)
Seberapa jauh perbedaan dalam budaya
serta kondisi persaingan dan ekonomi local memperngaruhi interpertasi ukuran
akuntansi dan rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari negeri yang
berbeda disajikan ulang agar tercapai “ daya banding akuntansi”? Sejumlah bukti
yang kuat menunjukkan adanya perberdaan besar antarnegara dalam profitabilitas,
pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan keuangan lainnya yang berasal dari factor
akuntansi dan non akuntansi
3)
Seberapa besar perbedaan dalam
pos-pos laporan keuangan disebabkan oleh perbedaan prinsip-prinsip akuntansi nasional
? Ratusan perusahaan non AS yang mencatatkan saham di Bursa-bursa efek AS
melakukan pengungkapan rekonsiliasi berupa catatan kaki yang memberikan bukti
terhadap pernyataan ini, setidaknya dalam konteks perbedaan antara nilai
akuntansi berdasarkan GAAP AS dan berdasarkan GAAP non AS.
Ø
Analisis Arus Kas
Laporan
arus kas yang sangat mendetal sangat diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS, dan standar akuntansi
di sejumlah Negara yang jumlahnya semakin bertambah. Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat
khusunya dalam analisis internasional
karena tidak telalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-ukuran
berbasis laba Apabila laporan arus kas tidak disajikan, sering kali ditemukan kesulitan untuk menghitung arus kas dari
operasi dan ukuran arus kas lainya
dengan menyelesaikan laba berbasis actual.
D.
Kesulitan Dan Kelemahan Dalam Analisis Laporan Keuangan Internasional
1. Akses Informasi
Informasi
mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia secara lugas dalam
beberapa tahun terakhir. Sumber informasi dalam jumlah yang tak terhitung
banyaknya muncul melalui World Wide Web. Perusahaan di seluruh dunia saat ini
memiliki sites Web dan laporan tahunannya tersedia secara cuma-cuma dari
berbagai sumber interact dan lainnya.
Sumber informasi lain yang juga
berharga adalah (1) publikasi pemerintah, (2) organisasi riset ekonomi, (3)
organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-bangsa, (4) organisasi akuntansi,
audit, dan pasar surat berharga.
2.
Ketepatan
Waktu Informasi
Ketepatan
waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator, dan
siaran pers yang menyangkut laporan akuntansi berbeda-beda di tiap negara.
Perbedaan dalam ketepatan waktu informasi akuntansi menambah beban para
pem¬baca laporan keuangan perusahaan asing. Beban ini semakin besar untuk
perusahaan-pe¬rusahaan yang memiliki lingkungan yang senantiasa berubah-ubah.
Agar penilaian yang dilakukan dapat bermakna, diperlukan penyesuaian
terus-menerus atas jumlah yang di-laporkan, dengan menggunakan alat yang
konvensional ataupun tidak konvensional.
3.
Pertimbangan
Mata Uang Asing
Akun-akun
yang berdenominasi dalam mata uang asing membuat para analis menghadapi dua
jenis permasalahan yaitu:
a.
Berkaitan
dengan kemudahan pembaca
b.
Menyangkut
isi informasi.
Sebagian besar perusahaan di seluruh dunia menetapkan
denominasi akun-akun keuangannya dalam mata uang domisili nasional mereka. Bagi
seorang pembaca dari AS yang terbiasa dengan dolar, analisis akun-akun yang
dinyatakan dalam euro dapat menimbulkan kebingungan. Jawaban yang umum untuk
mengatasinya adalah dengan mentranslasikan saldo-saldo dalam mata uang asing ke
dalam mata uang domestik.
Apabila laporan yang telah
ditranslasikan memberikan kemudahan bagi para pembaca dalam melihat akun-akun
mata uang asing dalam suatu mata uang yang telah dikenal umum, maka dapat
timbul gambaran yang sebenarnya mengalami distorsi. Secara khusus, perubahan
kurs valuta asing dan prosedur akuntansi secara bersamaan sering kali
menghasilkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang bertentangan dengan
peristiwa yang mendasarinya.
KESIMPULAN
Akuntansi saat ini menyediakan informasi bagi pasar modal
baik domestik maupun internasional. Di samping itu pasar modal juga tumbuh
pesat yang ditunjang dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi
sehingga memungkinkan transaksi di pasar modal internasional berlangsung secara
real time basis. Akuntansi internasioanl adalah akuntansi untuk transaksi
internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar Negara yang berbeda, dan
harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing
dan bidang akuntansi lainnya.
IFRS (International Financial Report Standar)
merupakan standar akuntansi internasional yang di didirikan oleh Internasional
Accounting Standard Board (IASB). Tujuan penerapan IFRS adalah memastikan bahwa
penyusunan laporan keuangan interim perusahaan untuk periode-periode yang
dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas
tinggi.
REFERENSI :
1.
Diakses pada
tanggal 5 Maret 2017, pukul 11.00 wib
2. Diakses pada tanggal 5 Maret 2017, pukul 11.25 wib
3. Diakses pada tanggal 5 Maret 2017, pukul 12.15 wib
Komentar
Posting Komentar