Langsung ke konten utama

TUGAS Makalah Manajemen dan Pengukuran Kinerja

DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL  
DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT PRESIDEN  
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen dan Pengukuran Kinerja (PROF. Dr. LIJAN POLTAK SINAMBELA)   

Di susun oleh :
KELAS K2
1. Abdul Gani Hamumuroafa
18631015071
2. Dewi Akbariyanthi 18631015072 
3. Dewi Trisnaningrum 18631015067 
4. Firman Septiadi Nurjaman 18631015079  

UNIVERSITAS NASIONAL 
Jl. RM. Harsono No.1, RT.9/RW.4, Ragunan, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12550


BAB I
PENDAHULUAN


A.        LATAR BELAKANG
Disiplin merupakan suatu proses latihan dan belajar untuk meningkatkan kemampuan dalam bertindak, berfikir dan bekerja yang aktif dan kreatif. Disiplin juga merupakan suatu kepatuhan dari orang-orang dalam suatu organisasi terhadap peraturan-peraturan yang telah ditetapkan sehingga menimbulkan keadaan  tertib. (Fauzi,2009: 1). Disiplin sangat penting artinya bagi kehidupan manusia, karena disiplin harus ditanamkan secara terus-menerus agar disiplin menjadi kebiasaan. Orang-orang yang berhasil dalam bidang pekerjaan, umumnya mempunyai kedisiplinan yang tinggi, sebaliknya orang yang gagal umumnya tidak disiplin.
Di dalam suatu organisasi, seorang pegawai harus memiliki kedisplinan dalam bekerja. Disiplin kerja ini adalah mengenai disiplin waktu bekerja, dan disiplin dalam menaati peraturan yang telah ditetapkan instansi/organisasi. Dengan adanya kesadaran yang tinggi dalam melaksanakan aturan-aturan instansi/organisasi yang diwujudkan dalam disiplin kerja yang tinggi, maka suatu produktivitas kerja juga akan tercapai. Disiplin kerja yang baik akan cenderung mendorong PNS untuk menampilkan kinerja yang baik pula, sebab disiplinlah faktor yang menentukan kinerja PNS, semakin baik disiplin yang melekat pada diri seorang pegawai, maka dapat diharapkan akan semakin baik pula kinerjanya.
Permasalahan disiplin kerja khususnya kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil, hingga saat ini masih mendapat sorotan yang tajam dari masyarakat. Pelanggaran terhadap Peraturan Pemerintah 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pasal 3 Angka 11 soal mentaati ketentuan jam kerja mendominasi kasus-kasus disiplin PNS.Tercatat sebagai PNS baik di instansi pusat dan daerah, perbuatan tidak masuk kerja yang melampaui aturan jam kerja instansi adanya PNS meninggalkan tempat tugas tanpa ijin pimpinan. Selain kasus pelanggaran disiplin berupa ketentuan masuk kerja, ada beberapa kasus disiplin lainnya seperti penyalahgunaan wewenang. Beragam sanksi yang disarankan mulai dari hukuman disiplin ringan, sedang, dan berat. Pelanggaran maupun permasalahan kedisiplinan pegawai telah menghambat fungsi pelayanan pemerintah akibat adanya oknum PNS yang tidak menjalankan tugasnya secara optimal.
Sekretariat Presiden RI merupakan sebuah lembaga/instansi pusat di dalam Kementerian Sekretariat Negara Indonesia yang mempunyai tugas menyelenggarakan pemberian dukungan teknis dan administrasi kerumahtanggaan, keprotokolan, pers, dan media kepada Presiden. Oleh karena tugas dari lembaga tersebut cukup berat, maka para PNS dituntut memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi. Tugas yang berhubungan langsung dengan pelayanan terhadap kegiatan pimpinan yaitu Presiden, tentu membutuhkan disiplin kerja, mampu mengatur dan mengelola waktu, karena memungkinkan jam kerja melebihi waktu yang telah ditentukan. Selain itu, tentunya banyak faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja PNS di Lingkungan Sekretariat Presiden, yang tentunya dapat menghambat kinerja PNS dan bahkan sebaliknya dapat mendorong PNS untuk memiliki disiplin kerja yang tinggi.
Memperhatikan hal-hal tersebut diatas maka penulis menulis Disiplin Kerja PNS di Lingkungan Sekretariat Presiden RI ”Masalah ini sangat menarik bagi penulis untuk mengetahui bagaimana penerapan kedisiplinan dalam instansi tersebut.

B.        TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN
1.         TUJUAN PENULISAN
Adapun Tujuan dari penelitian disiplin kerja, sebagai berikut :
a.     Untuk mengetahui tujuan dan manfaat disiplin kerja PNS di Lingkungan Sekretariat Presiden RI.
b.     Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja PNS di Lingkungan Sekretariat
2.         MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat dari penelitian disiplin kerja, sebagai berikut :
a.     Untuk menambah ilmu pengetahuan, wawasan, dan mengetahui pentingnya disiplin kerja PNS di Lingkungan Sekretariat Presiden RI.
b.     Menjadi masukan bagi instansi agar lebih meningkatkan disiplin kerja PNS di Lingkungan Sekretariat Presiden RI kedepannya.
c.      Dapat digunakan sebagai bahan acuan Referensi bagi penulis selanjutnya dan menerapkan teori yang penulis dapat dibangku perkuliahan.

C.        SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I        PENDAHULUAN
A.        Latar Belakang
B.        Tujuan dan Manfaat Penulisan
C.        Sistematika Penulisan
BAB II       TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A.        Pengertian Disiplin Kerja
B.        Penelitian Terdahulu
C.        MatriksTeori
BAB III      METODOLOGI PENELITIAN
A.        Definisi Konseptual
B.        Definisi Operasional
C.        Kisi-Kisi Instrumen
D.        Sampel Penelitian

BAB IV      UJI COBA INSTRUMEN
A.        Uji Validitas
B.        Uji Reliabilitas
C.        Kesimpulan
LAMPIRAN



BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A.        PENGERTIAN DISIPLIN KERJA
Disiplin Kerja terdiri dari dua kata yang memiliki arti tersendiri. Menurut Handoko (2001) bahwa disiplin adalah kesediaan seseorang yang timbul dengan kesadaran sendiri untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku dalam organisasi. Disiplin adalah setiap perseorangan dan juga kelompok yang menjamin adanya kepatuhan terhadap “perintah’ dan berinisiatif untuk melakukan suatu tindakan yang diperlukan seandainya tidak ada perintah (Heidjrachman dan Husnan, 2002). Selanjutnya menurut Davis dalam Sinambela (2012) bahwa disiplin adalah penerapan pengelolaan untuk memperteguh dan melaksanakan pedoman-pedoman organisasi. Berdasarkan konsep diatas, pada hakikatnya disiplin adalah kepatuhan pada aturan atau perintah yang ditetapkan oleh organisasi. Selanjutnya, disiplin adalah sebuah proses yang digunakan untuk menghadapi permasalahan kinerja; proses ini melibatkan manajer dalam mengidentifikasi dan mengomunikasikan masalah-masalah kinerja kepada para pegawai.
Menurut Taliziduhu Ndraha (1999) kerja diartikan sebagai proses penciptaan atau pembentukan nilai pada baru pada suatu unit sumber karya, pengubahan atau perubahan nilai pada suatu unit alat pemenuh kebutuhan yang ada. Selanjutnya, pada hakikatnya kerja adalah disamping untuk memenuhi kebutuhan hidup, juga mempunyai nilai terhadap lingkungan kerja/perusahaan dan masyarakat luas.
Berdasarkan uraian diatas, disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan pegawai mentaati semua peraturan organisasi dan norma-norma sosial yang berlaku (Sinambela,2019). Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak menggelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya. (Sastrohadiwiryo, 2003 :291). Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang untuk mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.(Veithzal, 2006:444).
 Berdasarkan pemahaman di atas, maka disiplin kerja adalah kemampuan kerja seseorang untuk secara teratur, secara terus menerus dan bekerja sesuai dengan aturan berlaku dan tidak melanggar atura-aturan yang telah ditetapkan dalam suatu organisasi.

B.        PENELITIAN TERDAHULU
Ada empat penelitian sebelumnya yang dijadikan rujukan dalam penyusunan tugas ini. Pertama adalah penelitian yang disusun oleh Zainul Hidayat, MM dan Muchamad Taufiq, MH mengenai Pengaruh Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja serta Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang. Penelitian ini mengatakan bahwa tumbuh kembangnya suatu organisasi tergantung dari sumber daya manusianya. Dalam penelitian ini merumuskan hubungan antara lingkungan kerja, disiplin kerja dan motivasi kerja karyawan di Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Lumajang. Hipotesis yang diambill dari penelitian ini adalah
1.      Diduga bahwa lingkungan kerja dan disiplin kerja serta motivasi kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PDAM Kabupaten Lumajang
2.      Diduga bahwa lingkungan kerja dan disiplin serta motivasi kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan PDAM Kabupaten Lumajang
3.      Diduga bahwa disiplin kerja berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan PDAM Kabupaten Lumajang.
Yang kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Heny Sidanti mengenai Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Di Sekretariat Dprd Kabupaten Madiun.  Rumusan maslah yang diambil sama seperti penelitian sebelumnya hanya saja lokus yang dilakukan adala pegawai negeri sipil di Sekretariat DPRD Kabupaten Madiun. Penelitian dilakukan dengan menyebar kuesioner dan penghitungan skala linkert dan hasil Koefisien determinasi dapat diketahui dari hasil perhitungan SPSS yaitu sebesar 0,841.
Ketiga adalah penelitian Lilis Karnita Soleha , Anton Tirta Komara , Yayu Sudia dari STIE Pasundan Bandung dengan judul Pengaruh Kepemimpinan, Disiplin Kerja, Dan Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Jawa Barat. Penelitan ini ditunjukan untuk mengetahui dan mengnalisis pengaruh kepemimpinan, disiplin kerja, dan komunikasi terhadap kinerja pegawai Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Jawa Barat Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur, karena penelitian ini disamping ingin mendapatkan gambaran mengenai kinerja pegawai yang dikaitkan dengan kepemimpinan, disiplin kerja, dan komunikasi bagi pegawai, juga ingin mendapatkan gambaran tentang pola hubungan dan pengaruh dari variable-variabel penelitian yang telah ditetapkan. Secara umum, kepemimpinan, disiplin kerja, dan komunikasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Jawa Barat, dan pengaruh kepemimpinan adalah paling signifikan terhadap kinerja pegawai. Pengaruh secara parsial variable kepemimpian terhadap kinerja pegawai adalah sebesar 0,419 atau 41,90%, variable disiplin kerja terhadap kinerja pegawai adalah sebesar 0,83 atau 18,30%, dan variable komunikasi terhadap kinerja pegawai adalah sebesar 0,234 atau 23,40%. Pengaruh secara simultan kepemimpinan, disiplin kerja dan komunikasi terhadap kinerja pegawai adalah sebesar 0,836 atau 83,60%, sedangkan 0,164 atau 16,40% dipengaruhi oleh variable lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka variable kepemimpinan, disiplin kerja, dan komunikasi apabila digabungkan akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Jawa Barat.
Dan terakhir adalah penelitian yang dilakukan oleh Nova Syafrina mengenai Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Suka Fajar Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Suka Fajar Pekanbaru. Populasi dalam penelitian ini seluruh karyawan PT. Suka Fajar Pekanbaru yang berjumlah 32 orang. Karena populasi relatif sedikit dan kurang dari 100 orang, maka teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling jenuh. Dimana seluruh anggota populasi dijadikan sampel. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah 32 orang karyawan PT. Suka Fajar Pekanbaru.. Metode analisis data yang digunakan adalah uji reliabilitas, dan koefisien determinasi. Sedangkan uji hipotesis digunakan uji regresi linear sederhana dan uji t. Hasil penelitian ini adalah bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Suka Fajar Pekanbaru. Dengan ketentuan t hitung lebih besar dari t tabel

C.        MATRIKS TEORI
JUDUL PENULISAN
SINOPSIS
VARIABEL YANG DI TELITI
HASIL PENELITIAN
Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Sekretariat Presiden, 2019

Kesadaran
-      Berpikiran positif terhadap organisasi
-      Bersikap baik terhadap aturan
-      Berpartisipasi aktif dalam organisasi
-      Berbuat yang terbaik untuk organisasi

Kerelaan
-      Bekerja sepenuh hati
-      Keikhlasan untuk bekerja
-      Menerima apa adanya
-      Bekerja secara tulus
Ketaatan
-      Memahami aturan yang berlaku
-      Menghormati hak dan kewajiban
-      Bekerja sesuai aturan
-      Siap menerima sanksi

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.        DEFINISI KONSEPTUAL
Disiplin adalah sebuah proses yang digunakan untuk mengadapi permasalahan kinerja, proses ini melibatkan manajer dalam mengidentifikasi dan mengomunikasikan masalah-masalah kinerja pada pegawai (Sinambela)
Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan sesorang menaati semua peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah suatu keadaan tertib dimana seseorang atau sekelompok yang tergabung dalam organisasi tersebut berkehendak mematuhi dan menjalankan peraturan yang ada, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Hasibuan (2008:193)
Disiplin adalah fungsi operatif Manajemen Sumber Daya Manusia yang terpenting, karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa displin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal. Dan kesiplinan merupakan sifat seorang karyawan yang secara sadar, mematuhi aturan, dan peraturan organisasi tertentu. Sjafri Mangkuprawira (2007:1).
Kinerja adalah suatu keadaan yang menunjukkan banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan atau dihasilkan seseorang individu atau sekelompok kerja sesuai dengan job description mereka masingmasing Manullang (2008 : 245) Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah suatu hasil yang dicapai oleh sesorang dalam melaksanakan tugas atau beban tanggung jawab menurut ukuran dan standar yang berlaku pada masing-masing organisasi.
Disiplin kerja adalah kemampuan kerja seseorang untuk secara teratur, tekun secara terus-menerus dan bekerja sesuai dengan aturan-aturan berlaku dengan tidak melanggar aturan-aturan yang sudah ditetapkan. Pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat kedispillinan pegawai suatu organisasi diantaranya adalah tujuan dan kemampuan, teladan pimpinan, balas jasa/gaji dan kesejahteraan, keadilan, pengawasan melekat, sanksi hukuman, ketegasan, dan hubungan kemanusiaan (Hasibuan)
Disiplin kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankan dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya kecintaan karyawan terhadap perusahaan atau pekerjaannya. Jika kecintaan karyawan semakin baik terhadap pekerjaan, kedisiplinan mereka akan semakin baik pula.

B.        DEFINISI OPERASIONAL
Malayu S.P Hasibuan (2007:194) menjelaskan indikator-indikator disiplin kerja karyawan adalah sebagai berikut:
1.         Tujuan dan Kemampuan. Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kediplinan karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan. Hal ini berarti bahwa tujuan (pekerjaan) yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan bersangkutan, agar dia bekerja sungguh-sungguh dan disiplin dalam mengerjakannya.
2.         Teladan Pimpinan. Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Pimpinan harus member contoh yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil, serta sesuai kata dengan perbuatan. Dengan teladan pimpinan yang baik, kedisiplinan bawahan pun akan ikut baik. Jikan teladan pimpinan kurang baik (kurang disiplin), para bawahan pun akan kurang disiplin.
3.         Balas Jasa. Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan atau pekerjaannya. Jika kecintaan karyawan semakin baik terhadap pekerjaan, kedisiplinan mereka akan semakin baik pula.
4.         Keadilan. Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan, karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya. Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa (pengakuan) atau hukuman akan merangsang terciptanya kedisiplinan karyawan yang baik.
5.         Waskat. Waskat (Pengawasan Melekat) adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan. Dengan waskat berarti atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja dan prestasi kerja bawahannya. Hal ini berarti atasan harus selalu ada atau hadir ditempat kerja agar dapat mengawasi dan memberikan petunjuk, jika ada bawahannya yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaanya.
6.         Sanksi Hukum. Sanksi hukum berperan penting dalam memelihara kedisiplinan karyawan. Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan akan semakin takut melanggar peraturan-peraturan perusahaan, sikap, dan perilaku indisipliner karyawan akan bekurang.
7.         Ketegasan. Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan karyawan perusahaan. Pimpinan harus berani dan tegas, bertindak untuk menghukum setiap karyawan yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang telah diterapka. Pimpinan yang berani bertindak tegas menerapkan hukuman bagi karyawan yang indisipliner akan disegani dan diakui kepemimpinannya oleh bawahan. Dengan demikian, pimpinan akan dapat memelihara kedisiplinan karyawan perusahaan. Hubungan Kemanusiaan.
8.         Hubungan kemanusiaan yang harmoni di antara sesama karyawan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan. Hubungan-hubungan baik bersifat vertical maupun horizontal yang terdiri dari direct single relationship, direct group relationship, dan cross relationship hendaknya harmonis.

C.        KISI-KISI INSTRUMEN
NO.
SUMBER RUJUKAN
TEORI
DIMENSI
INDIKATOR
SINTESIS
1.
Hasibuan (2009:193)
Disiplin kerja merupakan kesadaran dan kerelaan seseorang dalam menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Kesadaran seseorang
1.  Berpikiran positif terhadap organisasi
2.  Bersikap baik terhadap aturan
3.  Berpartisipasi aktif dalam organisasi
4.  Berbuat yang terbaik untuk organisasi
Disiplin kerja meliputi kesadaran seseorang, kerelaan seseorang dalam menaati peraturan dan norma sosial yang berlaku.
2.
Sutrisno (2009:102)
Disiplin kerja adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan mentaati segala norma peraturan yang berlaku di organisasi.
Kerelaan Seseorang
1.  Bekerja sepenuh hati
2.  Keikhlasan untuk bekerja
3.  Menerima apa adanya
4.  Bekerja secara tulus
Disiplin kerja meliputi sikap kesediaan dan kerelaan untuk mematuhi dan mentaati segala norma/peraturan yang berlaku
3.
Nuraini (2013:106)
Disiplin kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankan dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.
Ketaatan terhadap norma / peraturan
1.  Memahami aturan yang berlaku
2.  Menghormati hak dan kewajiban
3.  Bekerja sesuai aturan
4.  Siap menerima sanksi
Disiplin kerja meliputi sikap menghormati dan menghargai, taat dan patuh terhadap peraturan yang berlaku serta sanggup menerima sanksi apabila melanggar.
4.
Mangkuprawira dan  Aida (2007:122)
Kedisiplinan karyawan adalah sifat seorang karyawan yang secara sadar mematuhi aturan dan peraturan organisasi tertentu. 
Sadar mematuhi aturan dan peraturan
1.  Sadar aturan
2.  Mematuhi aturan
Disiplin kerja merupakan sifat seseorang yang secara sadar mematuhi aturan dan peraturan organisasi
5.
Lijan. P. Sinambela (2012:507)
Disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan pegawai menaati semua peraturan organisasi dan norma-norma yang berlaku.
Kesediaan pegawai
1.  Siap bekerja dengan aturan
2.  Bersedia mentaati peraturan
3.  Bersedia mentaati norma yang berlaku
Disiplin kerja adalah sikap kesadaran dan kesediaan seorang pegawai dalam menaati semua peraturan dan norma organisasi
6.
(Sastro hadiwiryo, 2003 :291)
Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap
menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan
yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup
menjalankannya dan tidak menggelak untuk menerima sanksi-sanksinya
apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.
Meng-hormati peraturan
1.  Menghormati aturan
2.  Menghargai aturan
3.  Mematuhi aturan
4.  Sanggup menjalankan aturan
5.  Bersedia menerima sanksi
6.  Berani bertanggung jawab apabila melanggar
Disiplin kerja adalah sikap sikap
menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan
yang berlaku, serta sanggup
menjalankannya dan tidak menggelak untuk menerima sanksi
apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.

D.        SAMPEL PENELITIAN
Penelitian dilakukan di kantor Sekretariat Presiden Jl. Veteran III No.2, RT.2/RW.3, Gambir, Kec. Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110 dengan sampel 30 responden yang dipilih berdasarkan criteria seorang pegawai negeri sipil.


BAB IV
UJI COBA INSTRUMEN

A.        UJI VALIDITAS
Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur yang digunakan dalam suatu mengukur apa yang diukur. Ghozali (2009) menyatakan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah,  atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Penelitian ini menggunakan signifikansi 1% sehingga syarat minimum suatu instrument untuk dianggap valid adalah jika tingkat signifikansi dari r hitung r tabel, maka kuesioner tersebut dapat dikatakan valid. Diketahui untuk n 30 dan signifikansi 1% di peroleh nilai r table pearson sebesar 0,46. Dari r hitung di atas diperoleh nilai sebesar 0,7044. Dengan demikian r hitung > r tabel, artinya test tersebut dapat dikatakan Reliabel.

B.        RELIABILITAS
Ghozali (2009) menyatakan bahwa reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indiKator dari peubah atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas suatu test merujuk pada derajat stabilitas, konsistensi, daya prediksi, dan akurasi. Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliabel.
Penulis menggunakan teknik reliabilitas single test double trial dengan menggunakan dua kali pengujian terhadap suatu konsep dan perangkat yang sama dan bila hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat ukur tersebut reliable. Dengan kata lain, reliability menunjukkan konsisten suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama.

C.        KESIMPULAN
Penelitian mengenai Disiplin Kerja ini dilakukan di Sekretariat Presiden dengan mengambil sampel 30 responden dari berbagai jabatan. Disiplin kerja dengan variable kesadaran seseorang, kerelaan seseorang dan ketaatan terhadap peraturan menghasilkan masing-masing 4 indikator dengan total 36 pernyataan positif.
Setelah dibuat sintesis dari berbagai teori yang mempedomani penelitian-penelitian terdahulu, kami melakukan uji coba antar instrumen-instrumen pertanyaan di dalam kuesioner disiplin kerja dengan fokus  30 responden pada Kantor sekretariat presiden, dan diketahui hasilnya ada 32 pernyataan yang valid dari 36 pernyataan yang disediakan, dengan tingkat reliabilitas sebesar 0,82 di tingkat margin error 1%. Berdasarkan hasil uji coba di Kantor Sekretariat Presiden ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kuesioner ini dapat digunakan sebagai indikator untuk mengukur kedisplinan kerja pegawai di instansi-instansi lain.

KUESIONER DISIPLIN KERJA








Jabatan:






Jenis Kelamin:






Usia:













Keterangan pilihan jawaban :






SS       = Sangat Setuju






S         = Setuju






RG      = Ragu-Ragu






TS       = Tidak Setuju






STS     = Sangat Tidak Setuju












NO
PERNYATAAN
Pilihan Jawaban
SS
S
RG
TS
STS
1
Saudara paham terhadap visi dan misi organisasi tempat saudara bekerja





2
Saudara mengerti tujuan organisasi dimana saudara bekerja dengan jelas





3
Tujuan organisasi sesuai dengan keinginan saudara





4
Aturan yang berlaku di organisasi tempat saudara bekerja sudah jelas





5
Saudara sudah beritikad baik untuk melaksanakan aturan yang berlaku





6
Aturan yang berlaku di organisasi telah memenuhi harapan/keinginan saudara





7
Saudara meyakini bahwa tujuan organisasi sudah benar dan sesuai dengan visi dan misi yang ingin dicapai





8
Saudara memahami keinginan organisasi tempat saudara bekerja





9
Saudara ada keinginan untuk memajukan organisasi menjadi lebih baik dimasa mendatang





10
Saudara ada keinginan untuk berbuat yang terbaik terhadap organisasi





11
Saudara ingin organisasi tempat saudara bekerja menjadi yang terbaik





12
Saudara senantiasa berpikir untuk kemajuan organisasi





13
Saudara merasa senang dan tenang saat sedang bekerja di dalam organisasi





14
Saudara merasa tulus dan ikhlas dalam mengerjakan pekerjaan





15
Saudara merasa bekerja tanpa beban





16
Saudara mencurahkan pikiran untuk hasil pekerjaan yang baik dengan sepenuh hati





17
Saudara mengerjakan pekerjaaan dengan sepenuh hati





18
Saudara bekerja dengan penuh keikhlasan untuk organisasi





19
Saudara mengerjakan pekerjaan tanpa pamrih





20
Saudara mengerjakan pekerjaan tanpa ragu





21
Saudara mengerjakan pekerjaan tanpa pilih-pilih





22
Saudara mengutamakan kepentingan organisasi untuk  kemajuan organisasi





23
Tujuan saudara sama dengan tujuan organisasi tempat saudara bekerja





24
Saudara bekerja sesuai jam kerja, dan siap lembur tanpa tambahan uang lembur





25
Saudara sudah memahami peraturan organisasi dengan baik





26
Saudara telah menjalankan aturan sesuai peraturan yang berlaku





27
Saudara berusaha selalu menjadi yang terbaik dilingkungan organisasi dengan datang lebih awal untuk bekerja





28
Saudara bekerja di jam kerja, dan siap lembur diluar jam kerja organisasi





29
Saudara mendapat gaji, bonus, hari cuti dan hari libur sesuai ketentuan organisasi





30
Saudara mengikuti aturan yang sudah diterapkan organisasi dengan baik dan berkelanjutan





31
Saudara bekerja sesuai jam kerja yang ditentukan dalam aturan organisasi





32
Saudara sudah bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) pekerjaan





33
Saudara sudah memahami pekerjaan yang dibebankan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi





34
Ketika saudara melanggar aturan organisasi, saudara bersedia menerima sanksi





35
Saat saudara datang terlambat, saudara merasa malu dan siap menerima sanksi





36
Saudara menegur teman yang tidak melaksanakan aturan organisasi dengan baik





 


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS BLK TENTANG "PEGADAIAN"

NAMA        : DEWI TRISNANINGRUM KELAS       : 2EB02 NPM            : 22213305 v   Pengertian Menurut kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150, gadai adalah hak yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seorang yang mempunyai utang atau oleh seorang lain atas nama orang yang mempunyai utang. Seorang yang berutang tersebut memberikan kekuasaan kepada orang berpiutang untuk menggunakan barang bergerak yang telah diserahkan untung melunasi utang apabila pihak yang berutang tidak dapat memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Perusahaan umum pegadaian adalah satu-satunya badan usaha di Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum gadai seperti dimaksud dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150 di atas. Pegadaian merupakan salah satu

MODAL VENTURA DAN REKSADANA

NAMA : DEWI TRISNANINGRUM KELAS : 2EB02 NPM : 22213305 MODAL VENTURA dan REKSADANA   MODAL VENTURA Ø   PENGERTIAN Modal ventura adalah suatu investasi dalam bentuk pembiayaan berupa penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan swasta sebagai pasangan usaha (investee company) untuk jangka waktu tertentu. Pada umumnya investasi ini dilakukan dalam bentuk penyerahan modal secara tunai yang ditukan dengan sejumlah saham pada perusahaan pasangan usaha. Investasi modal ventura ini biasanya memiliki suatu risiko yang tinggi namun memberikan imbal hasil yang tinggi pula. Kapitalis ventura atau dalam bahasa asing disebut venture capitalist (VC), adalah seorang investor yang berinvestasi pada perusahaan modal ventura. Dana ventura ini mengelola dana investasi dari pihak ketiga (investor) yang tujuan utamanya untuk melakukan investasi pada perusahaan yang memiliki risiko tinggi sehingga tidak memenuhi persyaratan standar sebagai perusah

TAHUKAH ANDA PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ANTARA BEP DAN LEVERAGE?

PERBEDAAN ANALISIS BREAK EVENT POINT ANALISIS LEVERAGE PENGERTIAN Analisa break even adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan. Leverage adalah penggunaan assets dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap) dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI •            Fixed Cost (Biaya Tetap)             yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menyewa tempat usaha, peralatan dll. Biaya ini adalah biaya yang tetap kita harus keluarkan walaupun kita hanya menjual 1 unit/ 2 unit atau tidak menjual sama sekali. •            Variable Cost (Biaya Variable)             Yaitu biaya yang timbul dari setiap unti penjualan contohnya setiap 1 unit terjual, kita perlu membayar komisis salesmen, biaya antar, biaya nota penjualan •            Harga