TUGAS
SOFTSKILL AKUNTANSI INTERNASIONAL
STANDAR
AUDIT DAN AKUNTANSI GLOBAL
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Akuntansi Internasional
Dosen Pengajar : Budiasih
KELAS
: 4EB02
DEWI TRISNANINGRUM (22213305)
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
2017
A. SURVEI
KONVERGENSI INTERNASIONAL
Manfaat
Konvergensi Internasional
Pendukung konvergensi
internasional menyatakan bahwa banyak manfaat yang telah dirasakan. Donald T
Nicolaisen, mantan kepala akuntan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat,
pada pertemuan IASB (International Accounting Standard Board) tanggal 28
September 2004 menyatakan bahwa dengan memiliki standar berkualitas tinggi
dalam akuntansi, audit, dan pengungkapan akan menguntungkan investor serta akan
mengurangi biaya akses masuk pasar modal seluruh dunia. Hal ini jelas menjadi
dorongan bagi para badan standar akuntansi di setiap negara untuk mencoba
menerapkan IFRS dikarenakan dapat berefek positif terhadap iklim investasi di
negara masing-masing.
PricewaterhouseCoopers melaporkan bahwa surat kabar terkini mengusulkan “global
GAAP (prinsip akuntansi yang berlaku umum)”. Pendukung
konvergensi internasional menyatakan bahwa banyak manfaat
yang telah dirasakan dengan adanya konvergensi. Keuntungannya
antara lain :
1. Standar laporan keuangan berkualitas tinggi yang di gunakan
secara konsisten di seluruh dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam alokasi
modal, Biaya modal akan dikurangi.
2. Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik
dalam berinvestasi. Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat
dikurangi. Transparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
3. Perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam
mengambil keputusan mengenai merger dan akuisisi area usaha.
4. Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat ditansfer tanpa
batasan ke seluruh dunia.
5. Ide-ide terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar
nasional dapat ditonjolkandalam mengembangkan standar global dengan kualitas
terbaik.
Sebagian argumen mengenai konvergensi akuntansi memiliki
tujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam operasional dan alokasi di pasar
modal.
Kritik terhadap Standar Internasional
Proses menjadikan standar akuntansi menjadi standar internasional juga menuai
kritik. Beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar akuntansi
internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit.
Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan
“standar yang berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap susunan tekanan
nasional, politik, social, dan ekonomi yang semakin meningat dan semakin dibuat
untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar.
Kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk
perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang tidak
terdaftar dan tanpa akuntabilitas public. Untuk mengatasi masalah ini, sebuah
versi dari “big GAAP/little GAAP-(prinsip akuntansi
yang berlaku umum besar/kecil)” telah disusun dengan mengacu pada standar
internasional bagi perusahaan-perusahaan di seluruh dunia dan disusun mengacu
pada standar yang disederhanakan bagi perusahaan-perusahaan lainnya.
Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
Seiring berkembangnya
penerbitan dan perdagangan ekuitas di seluruh dunia, masalah-masalah yang
berhubungan dengan pendistribusian laporan keuangan dalam yurisdiksi luar
negeri menjadi lebih penting. Masalah-masalah tersebut dapat diselesaikan
dengan adanya konvergensi internasional, yang mempermudah akses laporan
keuangan untuk lintas batas negara.
Dua pendekatan lainnya telah dimaksimalkan sebagai solusi yang sesuai bagi
masalah-masalah yang berhubungan dengan pengajuan laporan keuangan lintas
negara, antara lain: (1) rekonsiliasi, dan (2) pengakuan bersama (yang juga
dikenal dengan sebutan ‘reciprocity’ –timbal balik). Melalui rekonsiliasi,
perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar
akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara
ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang
saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima
laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara
asal.
Evaluasi
Pertentangan mengenai
harmonisasi atau konvergensi memang tidak dapat sepenuhnya diselesaikan.
Opini-opini yang menentang harmonisasi memiliki manfaat tersendiri. Namun,
bukti-bukti terbaru menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi akuntansi
internasional mengenai akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima secara
luas sehingga kecenderungan konvergensi internasional akan terus berlanjut atau
bahkan meningkat. Semakin banyak negara yang mulai mengadopsi IFRS secara
sukarela karena banyaknya manfaat di masa mendatang. Kemajuan dalam proses harmonisasi
pengungkapan dan audit dinilai mengesankan. Keberhasilan usaha-usaha
konvergensi terbaru yang dilakukan oleh organisasi-organisasi internasional
dapat menjadi cirri bahwa konvergensi terjadi sebagai respons alami terhadap
tuntutan ekonomi.
Harmonisasi
Internasional
“Harmonisasi”
merupakan proses untuk menigkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik
akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-prkatik
tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan
dapat meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang
berasal dari berbagai negara. Upaya untuk melakukan harmonisasi standar
akuntansi telah dimulai jauh sebelum pembentukan Komite Standar Akuntansi
Internasional pada tahun 1973. Harmonisasi akuntansi internasional merupakan
salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan
pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun atau menggunakan
laporan keuangan.
Harmonisasi
akuntansi mencakup harmonisasi :
1. Standar
akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)
2. Pengungkapan
yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran
surat berharga dan pencatatan pada bursa efek
3. Standar audit
Keuntungan Harmonisasi
Internasional
Sebuah tulisan terbaru juga mendukung adanya suatu “GAAP
global” yang terharmonisasi. Beberapa manfaat yang disebutkan antara lain:
1. Pasar modal
menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan.
Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten
di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor dapat
membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan
risiko keuangan berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan
dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan
akuisisi.
4. Gagasan terbaik
yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
Harmonisasi
Global
Stamp dan
Moonitz telah mengidentifikasi 7 keuntungan spesifik yang mereka yakni akan
muncul dari penyebarluasan dan penerapan standar akuntansi internasional:
1. Adanya
sekelompok standar auditing internasional, yang diketahui akan diterapkan, akan
memberi keyakinan, kepada pembaca dari laporan audit yang dihasilkan diluar
negri, atas pendapat auditor tersebut. Dengan memijamkan kredibilitas kepada
pekerja auditor luar negeri, para pembaca membuat auditor tersebut mampu
meminjamkan kredibilitas kepada laporan keuangan yang dilaporkan.
2. Standar-standar
auditing internasional akan menambah keuntungan-keuntungan yang sebelumnya
telah mengalir dari eksisitensi standar-standar akuntansi internasional.
3. Standar-standar
akuntansi internasional dengan menambah kekutan terhadap Standar-standar
akuntansi internasional, akan membantu pembaca dalam membuat perbandingan
keuangan internasional.
4. Standar-standar
akuntansi internasional akan memberikan insentif-insentif tambahan untuk
memperbaiki dan mengembangkan Standar-standar akuntansi internasional
5. Adanya
Standar-standar akuntansi internasional akan membantu arus modal investasi
terutama ke negara-negara yang masih berkembang,
6. Pengembangan
sekelompok Standar-standar akuntansi internasional akan mempermudah
negara-negara berkembang dan terbelakang untuk menghasilkan standar-standar
auditing domestik, dan ini akan menguntungkan bagi mereka.
7. Auditing yang
efektif dan terpercaya diperlukan dalam semua situasi dimana terdapat
pemisahaan antara manajemen dan pihak-pihak luar.
Proses
penyusunan standar auditing internasional dewasa ini dipelopori oleh IFAC, yang
keberadaanya telah diperkenalkan dalam bab 6. Penyusunan Standar auditing
internasional pasti akan diikuti oleh perkembangan penyusunan
standar auditing nasional yag signifikan.
B. BEBERAPA
PERISTIWA PENTING DALAM SEJARAH PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
Berikut adalah
beberapa peristiwa penting dalam sejarah penyusunan standar akuntansi
internasional yang menjadi tonggak pengembangan standar akuntansi tersebut:
-
Tahun 1973 Ã Pendirian International Accounting Standars
Committee (IASC).
-
Tahun 1976 Ã Organization for Economic Cooperation
and Development (OECD) mengeluarkan Deklarasi Inventasi yang berisi arahan
mengenai “Pengungkapan Informasi”.
-
Tahhun 1977 Ã Pendirian International Federation of Accountans
(IFAC).
-
Tahun 1977 Ã Dewan Sosial Ekonomi PBB mengeluarkan
laporan empat bagian tentang Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan
untuk Badan Hukum Transnegara.
- Tahun
1984 Ã London Stock Exchange (LSE) mengharuskan perusahaan mematuhi
standar akuntansi internasional jika tidak tergabung di Inggris dan Irlandia.
- Tahun
1989 Ã IASC mengeluarkan draft pembukaan 32 mengenai komparabilitas
laporan keuangan dan menerbitkan kerangka kerja bagi penyusunan dan penyampaian
laporan keuangan.
- Tahun
1996 Ã Securities and Exchange Commission (SEC) mendukung tujuan
IASC.
- Tahun
2001 Ã Internasional Accounting Standards Board (IASB) menggantikan
IASC. Standar IASB dikenal sebagai International Financial Reporting Standards
(IFRS).
- Tahun
2002 Ã IASB dan FASB menandatangani “Norwalk Agreement” dan
konvergensi terjadi antara standar internasioanl dan standar akuntansi AS.
- Tahun
2003 Ã European Council menyetujui pengembangan Pedoman Keempat dan
Ketujuh Uni Eropa yang menghilangkan inkonsistensi antara pedoman yang lama dan
IFRS.
- Tahun
2004 Ã Australian Accounting Standard Board mengumumkan niatnya
mengadopsi IFRS sebagai Standar Akuntansi Australia.
- Tahun
2005 Ã Menteri Keuangan CIna melakukan konvergensi Standar Akuntansi
Cina dan IFRS tahun 2007. Badan Standar Akuntansi Kanada menghilangkan GAAP
Kanada dan diganti IFRS pada tahun 2011. IASB dan Badan Standar Akuntansi
Jepang meluncurkan proyek konvergensi.
- 2006 Ã IASB
menerbitkan laporan tentang hubungan kerjanya dengan penyusun standar akuntansi
lainnya.
- Tahun
2007 Ã SEC mengajukan penghapusan persyaratan rekonsiliasi bagi
perusahaan-perusahaan yang menggunakan IFRS.
C. IKHTISAR
ORGANISASI BESAR INTERNASIONAL YANG MENDUKUNG KONVERGENSI AKUNTANSI
1. International Accounting Standards
Board (IASB)
Tujuan dari IASB
adalah :
· Mengembangkan
untuk kepentingan public, seperangkat standar akuntansi yang berkualitas
tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut informasi
berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding mengenai laporan keuangan dan
kondisi keuangan lainnya.
· Memajukan
penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
· Memperhatikan
kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna
memenuhi tujuan nomor (1) dan (2).
· Meningkatkan
kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi
International dan Standar Pelaporan Keuangan International.
2. Commision of European Union (EU)
Uni Eropa didirikan
tahun 1957 dan merupakan hasil dari Pakta Roma, dengan tujuan menyelaraskan
sistem hukumn dan sistem ekonomi negara-negara anggotanya. Berbeda dengan IASB,
yang tidak memiliki wewenang untuk mengharuskan penerapan standar akuntansinya,
Komisi Eropa (EC, yang merupakan badan pengatur Uni Eropa) memiliki kekuasaan
penuh untuk menerapkan instruksi akuntansinya ke seluruh Negara yang menjadi
anggotanya.
Salah satu cita-cita Uni Eropa adalah untuk mencapai penggabungan pasar keuangan
Eropa. Untuk mencapai cita-citanya ini, Uni Eropa telah memperkenalkan intruksi
dan melaksanakan prakarsa besar untuk:
· Meningkatkan
modal untuk basis Eropa.
· Menetapkan
kerangka hokum bersama dalam pasar sekuritas dan derivatif.
· Mencapai
satu susunan standar akuntansi bagi-bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar
3. International Organization of
Securities Commissions (IOSCO)
Tujuan dari IOSCO
adalah:
· Bekerja
bersama untuk memajukan peraturan standar tinggi agar dapat memelihara pasar
yang adil, efisien, dan baik.
· Bertukar
informasi tentang pengalaman setiap negara guna memajukan perkembangan pasar
domestic.
· Menyatukan
usaha setiap negara untuk membuat standar dan pengawasan yang tepat terhadap
transaksi sekuritas di setiap negara.
· Saling
membantu memajukan integritas pasar dengan menerapkan standar-standar secara
teliti dengan menindak segala pelanggaran.
4. International Federation of
Accountants (IFAC)
Misi IFAC adalah
memperkuat profesi akuntansi di seluruh dunia dan memberikan peran terhadap
perkembangan ekonomi internasional yang kuat dengan mendirikan dan memajukan
kesetiaan terhadap standar professional berkualitas tinggi, memperluas
konvergensi internasional, dan berbicara mengenai masalah kepentingan
publik dimana keahlian profesi tersebut lebih relevan.
5. Kelompok Kerja
Para Ahli Antar Pemerintahan PBB Dalam International Standards of
Accounting and Reporting (ISAR)
ISAR didirikan tahun
1982, dengan cita-cita : memajukan transparansi, reliabilitas, dan
keterbandingan akuntansi dan pelaporan badan hukum. begitu pun untuk
meningkatkan pengungkapan pada penguasaan badan hukum oleh
perusahaan-perusahaan di negara berkembang dan negara yang sedang mengalami
transisi ekonomi.
6. Organization of Economic
Cooperation and Development (OECD)
OECD merupakan
organisasi internasional yang terdiri atas 30 negara perekonomian pasar
(sebagian besar negara industri). Badan pengurus OECD bernama Dewan OECD dan
memiliki jaringan sekitar 200 komite dan kelompok pekerja.
OECD mempublikasikan
Tren Pasar Keuangan dua kali setahun, yang menilai tren dan prospek di pasar
keuangan nasional dan internasional di wilayah OECD. Kegiatan pentingnya adalah
memajukan pengaturan yang baik di sector Negara maupun swasta.
Kesimpulan
“Harmonisasi”
merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik
akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-prkatik
tersebut dapat beragam. Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil
dari :
(1) Perjanjian internasional
atau politis
(2) Kepatuhan secara sukarela (atau yang
didorong secara professional)
(3) Keputusan oleh badan pembuat standar
akuntansi internasional.
Tujuh
organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi
internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional :
1. Badan
Standar Akuntansi International (IASB),
2. Komisi
Uni Eropa (EU),
3. Organisasi
Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO),
4. Federasi
Internasional Akuntan (IFAC),
5. Kelompok
Kerja Ahli Antar pemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar
Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting and
Reporting – ISAR),
6. bagian
dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan
(United Nations Conference on Trade and Development –UNCTAD),
7. Kelompok
Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi
(Kelompok Kerja OEDC).
Sumber :
1.
Choi, Frederick D.S dan Gary K. Meek. Akuntansi
Internasional Jilid 2. 2010. Jakarta:
Salemba Empat
2.
Dipos
oleh
: Fitri Liyaninurvadila
pada Senin, 25 April 2016
3. Dipos oleh : A. Balowo pada Minggu, 08
Mei 2016
http://adipbalowo.blogspot.co.id/2016/05/standar-audit-dan-akuntansi-global.html
Komentar
Posting Komentar